Taiwan Blacklist Huawei dan SMIC, China Terancam Kehilangan Akses Teknologi AI Canggih?
Taiwan memasukkan Huawei Technologies dan Semiconductor Manufacturing International Corp. (SMIC) asal China ke dalam daftar entitas terlarang ekspor teknologi canggih.
Mengutip dari Bloomberg, langkah ini dinilai sebagai pukulan keras bagi ambisi China dalam mengembangkan teknologi chip kecerdasan buatan (AI) kelas dunia.
Menilik dokumen terbaru dari Taiwan’s International Trade Administration Huawei, SMIC, dan sejumlah anak usahanya kini masuk dalam daftar entitas strategis (strategic high-tech commodities entity list).
Itu berarti, perusahaan Taiwan harus mendapatkan izin pemerintah jika ingin mengirimkan teknologi, material, atau peralatan apa pun ke perusahaan yang ada di list tersebut.
Baca Juga: Meski Huawei Dibatasi, China Disebut Tinggal Selangkah Lagi Kalahkan AS di AI
Kebijakan ini digadang-gadang bisa membatasi kemampuan Huawei dan SMIC untuk mendapatkan teknologi konstruksi pabrik, bahan mentah, serta peralatan penting dalam produksi chip AI, sektor yang saat ini didominasi oleh Taiwan Semiconductor Manufacturing Co. (TSMC), pemasok utama Apple dan Nvidia.
Tidak hanya Huawei dan SMIC, beberapa afiliasi luar negeri perusahaan tersebut, termasuk yang berbasis di Jepang, Rusia, dan Jerman, juga masuk dalam daftar terbaru. Namun, baik Huawei maupun SMIC sejauh ini belum memberikan komentar resmi.
Baca Juga: China dan Uni Eropa Berkolaborasi, Fokus Reformasi Sistem Moneter di Tengah Perang Tarif
Langkah ini menambah tekanan terhadap Huawei dan SMIC, yang sebelumnya juga telah masuk daftar entitas AS dan menghadapi hambatan besar dalam mendapatkan teknologi semikonduktor global.
Ketegangan antara Taiwan dan China sendiri memanas sejak Presiden Taiwan, Lai Ching-te, menyebut China sebagai “kekuatan asing yang bermusuhan” dan memperkuat kebijakan pertahanan teknologi dalam negeri.
下一篇:Soal PKL Jualan di Trotoar, Nasdem Pasang Badan untuk Anies?
相关文章:
- Lewat Siprosatu, Kemenperin Genjot Digitalisasi Industri Hilir Kelapa Sawit
- Agenda Pertemuan Prabowo dan SBY Dibocorkan AHY
- Manuver PDIP Tolak Tes Swab, Anggota Dewan Cuma Ingin Lakukan Kunker ke Daerah
- Usai Penetapan Ganjar Sebagai Capres, PDIP Lakukan Rapat DPP
- Bareskrim Tangkap Bandar Narkoba DPO Kasus Pabrik Clandestine Lab di Bali
- 9 Tempat di Bandung yang Gelar Perayaan Malam Tahun Baru
- Kemenag Bantah 'Tudingan' KPK, Soal Ini
- Kasus Covid
- PPG Guru Tertentu 2025 Masih Dibuka hingga 20 Desember 2024, Buruan Daftar!
- PSBB Masa Transisi Racikan Anies Ngeri
相关推荐:
- Katalog Promo JSM Hypermart Terbaru 6
- Cegah Peristiwa Pemilu 2019, KPU Batasi Usia KPPS di Pemilu 2024
- Begini Kronologis Ketum PPP Ditangkap KPK Versi Ketua DPW PPP Jatim
- 8 Pendaki Disanksi Usai Tinggalkan Teman Hipotermia di Gunung Slamet
- DEB Ketahanan Pangan Pertamina Hadir di Hari Susu Nasional 2025, Bawa Energi Sehat dari Desa
- Benarkah Kikil Sapi Tinggi Kolesterol?
- Seharian Jelajahi Jakarta Naik Transportasi Umum, Cek Rute & Ongkosnya
- PSBB Masa Transisi Racikan Anies Ngeri
- Usai Diperiksa KPK, Yasona Laoly Ditanyai Saat Jadi Menkumham dan Ketua DPP PDIP
- Jangan Lakukan 7 Hal Ini Setelah Makan, Bisa Berabe
- Inilah Gading, Penerus Bisnis 'Saudagar Minyak' Mohammad Riza Chalid
- MA Tolak Pengajuan Kasasi Sritex, Kemnaker Kawal Nasib 50 Ribu Buruh
- Bareskrim Tangkap Bandar Narkoba DPO Kasus Pabrik Clandestine Lab di Bali
- PPG Guru Tertentu 2025 Masih Dibuka hingga 20 Desember 2024, Buruan Daftar!
- Indonesia Targetkan Investasi Senilai Rp 1.950 Triliun Tahun 2025 Ini, Ekonom: Tantangan Besar
- Penampakan Fosil Homo Erectus di Museum Nasional Indonesia, Pertama Dipamerkan sejak Ditemukan
- Nutanix Tunjuk Robert Kayatoe sebagai Country Manager untuk Indonesia
- JK Klaim Tak Ada Kubu
- Daun Kelor Gantikan Susu di Makan Bergizi Gratis? Edy Wuryanto: Dianggap Makanan Kambing!
- JK Klaim Tak Ada Kubu