Besok, Komisi I DPR Panggil Kominfo dan BSSN Terkait Server PDN yang Down Seminggu Terakhir
JAKARTA,quickq加速器电脑 DISWAY.ID- Server Pusat Data Nasional yang down seminggu terakhir ini masih menjadi atensi publik.
Sebagai tindak lanjut, Komisi I DPR akan memanggil Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) serta Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) pada Kamis 27 Juni 2024 besok.
BACA JUGA:Server PDN Masih dalam Pemulihan, Imigrasi Tambah 100 Personel di Bandara Soetta untuk Cegah Antrean Menumpuk
BACA JUGA:Server Pusat Data Nasional Berangsur Pulih, Kominfo Pastikan Layanan Keimigrasian Mulai Normal
Dua kementerian dan lembaga itu akan diminta menjelaskan lebih rinci terkait permasalahan gangguan server Pusat Data Nasional (PDN) akibat serangan siber ransomware. Terlebih gangguan ini sampai mengganggu pelayanan publik.
"Jadi, Kamis insyaAllah kita akan panggil. Baik Kominfo dan juga BSSN. Jadi Menkominfo beserta perangkat, dan BSSN," kata Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid kepada wartawan, Rabu 26 Juni 2024.
Meutya mengataakn, panggilan itu dilayangkan lantaran penjelasan Kominfo dan BSSN terkait gangguan server PDN beberapa waktu lalu kurang jelas.
Sebagai perwakilan rakyat, DPR akan meminta penjelasan dan bentuk pertanggungjawaban yang akan diambil kedua instansi tersebut.
"Jadi ini penjelasan pemerintah menurut kami belum utuh. Kemarin kan masih singkat. Perlu ada pendalaman untuk kemudian putuskan sikap kita seperti apa," pungkasnya.
BACA JUGA:Waduh, Server Keimigrasian Down Karena Serangan Siber, Antrean Imigrasi di Bandara Soetta Mengular!
Sebagai informasi, server Pusat Data Nasional (PDN) mengalami gangguan sejak Kamis, 20 Juni 2024.
Akibatnya sejumlah layanan publik termasuk layanan imigrasi terdampak. Bahkan pelayanan keimigrasian sempat dilakukan manual.
Berdasarkan mitigasi BSSN, pihaknya mengungkapkan insiden itu terjadi karena ulah Ransomware.
Kepala BSSN Hinsa Siburian mengatakan telah berkoordinasi dengan Kominfo dan pihak lain dalam upaya Penanganan gangguan ekosistem Layanan Komputasi Awan Pemerintah, khususnya pada Pusat Data Nasional Sementara (PDNS).
- 1
- 2
- »
下一篇:Dolar Menguat, Investor Masih Dibayangi Kekhawatiran Dampak Tarif AS
相关文章:
- Erick Thohir Soal Penolakan Ray Dalio: 'Itu Ranahnya Danantara'
- FOTO: Gurin Asin Sedikit Manis Garam Kusamba Bali
- Awas, Kamu Bisa Kena 4 Penyakit Kulit Ini di Musim Hujan
- Kasus Novel Lama Tak Terungkap, Jokowi Diminta Bentuk Tim Independen
- Jangan Kaku, Lakukan 8 Manuver Ini Saat Ciuman dengan Si Dia
- Pansus: Belum Ada Pembahasan Bekukan Anggaran KPK
- FOTO: Pesona Teh Putih Bisa Jadi Ikon Teh Indonesia
- Upayakan Lobi, Paripurna DPR Diskors Selama Dua Jam
- Meski Laba Turun, Emiten Sawit Haji Isam (PGUN) Tetap Bagikan Dividen Miliaran
- Gundam Raksasa Siap Beraksi di Osaka Expo 2025
相关推荐:
- Sukses Kembangkan Talenta Digital di Indonesia, Menaker Yassierli Berikan Apresiasi pada Huawei
- Hari Anak Sedunia 2024, Lebih Mendengar Harapan Anak untuk Masa Depan
- Kapolri Tantang Novel Buka Suara Soal Nama Jenderal
- KPK Bakal Klarifikasi Kesaksian Yulianis ke Adnan Pandu
- RANC Tahan Pembagian Dividen, Pilih Bakar Uang Demi Ekspansi
- Viral Tagar Kabur Aja Dulu, Kenapa Anak Muda Tertarik Pindah ke Luar Negeri?
- Keunggulan Biopsi VABB Menurut Dokter Onkologi Mayapada Hospital
- Disetrum hingga Dipukuli, Investor Bitcoin Menjadi Korban Penculikan di AS
- Link dan Cara Download Logo Kurikulum Merdeka Lengkap dengan Maknanya
- Gundam Raksasa Siap Beraksi di Osaka Expo 2025
- Ingin Tubuh Sehat Menyeluruh, Harus Berapa Lama Jalan Kaki per Hari?
- Noverizky: AKPI Semakin Maju Jika Dipimpin Martin Nagel
- Awas, 5 Makanan Ini Bisa Bikin Kamu Bau Badan
- Rona Anggun Karya Busana Putri Raja Thailand di Paris Fashion Week
- Menteri Ekraf Dorong Restoran Steak Milik Dimas The Meat Guy Buka Cabang di Luar Negeri
- 10 Jenis Ciuman Favorit Pria, Kamu Suka yang Mana?
- Lippo General Insurance Hadirkan MyPro+, Aplikasi Asuransi Digital Berbasis AI
- Pria Wajib Tahu, Wanita Ingin Dicium Seperti Ini
- FOTO: Popularitas Boba di Negeri Tirai Bambu
- Target Naik 34%, Carsurin Targetkan Pendapatan Tembus Rp600 Miliar di 2025