Jangan Panik, Cara Ampuh Atasi Cedera Usai Mengikuti Ajang Maraton
Maraton kini menjadi salah satu jenis olahraga lari yang digemari banyak orang. Baik pelari pemula maupun profesional merasa tertantang dengan jarak yang cukup jauh, di mana olahraga ini menuntut ketahanan tubuh dan teknik berlari yang tepat.
Salah satu kompetisi lari terbesar yang baru saja digelar adalah Pocari Sweat Run Indonesia 2024 pada 20-21 Juli di Kota Bandung, Jawa Barat. Ada kebanggaan tersendiri bagi para pelari yang berhasil menuntaskan lintasan dengan gemilang dan mencapai garis finish. Namun, tak sedikit dari mereka yang mengalami cedera pasca-maraton karena mempertahankan kecepatan dalam jarak jauh.
Menurut Dr. Alvin Danio Harta Da Costa, Sp.OT, Subsp.CO (K), Dokter Spesialis Ortopedi (Tulang dan Traumatologi) Konsultan Cedera Olahraga dari Mayapada Hospital Bandung, pasca-maraton, tubuh akan mengalami kelelahan yang luar biasa akibat energi yang terpakai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, jika pelari merasakan sakit di sekitar lutut depan setelah lari, itu bisa jadi Runner's Knee atau Patello-Femoral Pain Syndrome. Cedera ini mirip dengan Jumper's Knee atau Patellar Tendinopathy, namun mekanismenya berbeda.
"Lokasi nyeri pada Jumper's Knee lebih terpusat persis di bawah lutut, akibat peradangan pada tendon yang menghubungkan tempurung lutut dengan tulang kering," tuturnya.
Dia menambahkan, jika pelari mengalami nyeri di sisi luar lutut kemungkinan disebabkan Illio-Tibial Band Syndrome, akibat peradangan pada ilio-tibial band yang membentang dari pinggul ke lutut. Cedera lainnya, yakni Plantar Fascitis, sebuah peradangan pada plantar fascia di bawah kaki, menyebabkan rasa sakit tajam di tumit, terutama di pagi hari.
Selain itu, ada satu cedera yang menurut dr. Alvin tidak langsung menimbulkan gejala, yaitu Meniscus Injury. Menurutnya, meniscus adalah jaringan yang berada di rongga sendi lutut dan berfungsi sebagai bantalan ketika menghentakkan kaki saat berlari.
"Kalau otot tungkai mengalami kelemahan, maka dapat meningkatkan risiko terjadinya kerusakan pada bantalan meniscus akibat beban yang berlebihan," jelas dr. Alvin.
Bagi pelari yang mengalami salah satu jenis cedera tersebut usai mengikuti maraton, maka jangan panik. Sebab cedera ini bisa menjadi pelajaran berharga untuk kompetisi berikutnya.
Dokter Spesialis Ortopedi (Tulang dan Traumatologi) dari Mayapada Hospital Surabaya, Dr. Reyner Valiant Tumbelaka, M.Ked.Klin, Sp.OT menjelaskan, ada penanganan terbaik jika pelari mengalami salah satu jenis cedera tersebut.
"Penanganan awal bisa dengan metode RICE, yakni Rest, Ice, Compress, dan Elevate. Metode ini efektif untuk cedera ringan dan sebaiknya dilakukan segera setelah cedera selama 24-36 jam pertama," jelasnya.
Meski begitu pelari tetap harus waspada, terutama ketika cedera semakin parah dan tidak membaik dengan RICE, maka segera konsultasikan ke dokter. Salah satu tantanya seperti bengkak dan rasa nyeri bertambah parah, adanya benjolan atau perubahan bentuk, terdengar bunyi saat sendi digerakkan, ketidakmampuan melakukan aktivitas yang menopang badan, kehilangan keseimbangan, kesulitan bernafas, dan demam.
Dokter Spesialis Ortopedi (Tulang dan Traumatologi) Konsultan Cedera Olaharaga Mayapada Hospital Tangerang, Dr. Petrasama, Sp.OT (K) menjelaskan, "penanganan non-operatif untuk cedera pasca-maraton meliputi obat-obatan untuk mengurangi nyeri dan pembengkakan, imobilisasi untuk mencegah kerusakan lebih parah, dan modalitas fisioterapi seperti sport massage, stimulasi listrik, ultrasound, shockwave, laser, serta latihan penguatan otot.
"Hal ini dilakukan secara komprehensif untuk mempercepat pemulihan pasca cedera, serta mengembalikan fungsi sampai siap berolahraga dan beraktivitas kembali," jelas Dr. Petrasama.
Dokter Spesialis Ortopedi (Tulang dan Traumatologi) Konsultan Cedera Olahraga Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr. Sapto Adji Hardjosworo, Sp.OT (K) menambahkan, pada penanganan cedera yang lebih lanjut, dapat dilakukan tindakan artroskopi yaitu tindakan operasi sendi dengan teknik minimal invasif untuk diagnosis sekaligus penanganan masalah di dalam sendi.
"Keunggulan teknik ini adalah sayatan minimal sehingga nyeri dan risiko infeksi lebih kecil dan pemulihan berlangsung cepat," ujarnya.
Karena itu, jika mengalami cedera setelah berlari atau olahraga pada umumnya, segera berkonsultasi di layanan kesehatan terbaik agar pemulihan berlangsung cepat. Dr. Alvin, Dr. Petra, Dr. Reyner, dan Dr. Sapto merupakan dokter spesialis ortopedi berpengalaman yang dapat membantu runner dalam pemulihan cedera.
Keempat dokter tersebut dapat ditemui di layanan Sport Injury Treatment & Performance Center (SITPEC) Mayapada Hospital. Layanan SITPEC ini dikhususkan bagi para atlet atau pecinta olahraga pada umumnya untuk mendapatkan penanganan cedera, perawatan pasca cedera, termasuk program peningkatan performa olahraga.
Dalam ajang Pocari Sweat Run Indonesia 2024, Mayapada Hospital menjadi Official Hospital Partner yang berperan mewujudkan #saferunning. Sebagai partner kesehatan resmi, Mayapada Hospital menghadirkan asesmen kesehatan mandiri untuk mencegah cedera.
Di tahun ke-2 sebagai partner kesehatan resmi di ajang lari marathon ini, Mayapada Hospital berinovasi meningkatkan layanan kesehatan untuk runner. Salah satunya dengan menghadirkan asesmen kesehatan mandiri (self health assessment) yang perlu diisi runner sebelum kompetisi lari dimulai. Hal ini bertujuan untuk melakukan pencegahan cedera dan kasus kegawadaruratan yang dapat dialami saat acara berlangsung.
Mayapada Hospital juga telah hadir memberikan pendampingan medis secara menyeluruh untuk memastikan kesehatan dan keselamatan kepada lebih dari 13.000 runner yang ada di kota Bandung. Mayapada Hospital menyediakan dokter spesialis, dokter umum, perawat, dan fisioterapis yang bersinergi untuk menangani pelari saat cedera, menyediakan ambulans yang siaga dan mengawal berjalannya acara, serta menyediakan alat kesehatan lengkap untuk mini ICU.
Selain itu, Mayapada Hospital juga memberikan promo Medical Check Up (MCU) Runner yang dapat digunakan setelah event Pocari Sweat Run Indonesia, agar para pelari dapat melakukan pemulihan pasca-maraton maupun untuk meningkatkan performa lari di acara selanjutnya yang akan mereka ikuti.
(ory/ory)下一篇:Biar Enggak Jadi 'Remaja Jompo', Ini 7 Cara Menjaga Kesehatan Tulang
相关文章:
- Momentum Suku Bunga Turun, Gobel Group Genjot Bisnis Properti Lewat Apartemen Superblok Opus Park
- 教师节小红书福利专场
- 萨凡纳艺术与设计学院美国排名详情
- 美国版“大众点评”Niche发布2025最佳大学排名!
- FOTO: Kemeriahan Jember Fashion Carnival 2024
- 5 Penyebab Trombosit Turun Selain DBD yang Perlu Diketahui
- Sidang Perdana Praperadilan Firli Bahuri Terkait Kasus Pemerasan Bakal Digelar 11 Desember 2023
- 5 Makanan yang Dilarang untuk Penderita Autoimun
- OJK Catat Penyaluran Pinjaman Industri Pergadaian Tembus Rp100,25 Triliun per April 2025
- 香港大学建筑学硕士申请条件是什么?
相关推荐:
- Udara Jakarta Buruk, Jokowi Suruh Anies Lakukan Ini
- Catat Ya, Ini Tanggal Cuti Bersama Bulan Mei 2024
- 丹麦皇家艺术学院世界排名多少?
- 5 Penyebab Trombosit Turun Selain DBD yang Perlu Diketahui
- Tak Perlu Pakai Racun, Coba 7 Cara Alami Ini untuk Mengusir Tikus
- 韩国平面设计专业院校有哪些?
- 3 Wanita Terinfeksi HIV Usai Perawatan Kecantikan di Spa Tak Berizin
- Waspada, Tanda Penyakit Diabetes Bisa Dilihat dari Warna Lidah
- 5 Aktivitas Harian Ini Bisa Bakar Kalori Setara Jalan Kaki 30 Menit
- Sorot Kemandirian Energi RI, Bahlil Prihatin dengan Penurunan Drastis Lifting Minyak
- Mengintip Daihatsu Move, Mesin 3 Silinder Ditanam Turbo Harga Rp140 Juta
- Menkominfo Akui Ada Pegawainya yang Terjerat Judi Online, Nama
- KKP Buka 24 Jam Pengaduan pada Layanan Izin Pemanfaatan Ruang Laut
- Ada Berapa Tanggal Libur Nasional di Bulan Juni 2024? Catat Jadwal Cuti Bersamanya
- Istana Pastikan Komunikasi Jokowi dengan Megawati Baik
- Ini 5 Jus Penghancur Lemak, Enak dan Bikin Perut Rata
- Peringatan 13 Tahun Octa: Evolusi Layanan Broker Bernilai Tinggi
- Gerindra: Komika Marshel Widianto Siap Maju Wakil Wali Kota Tangsel
- Wanita Penerima Cangkok Ginjal Babi di AS Meninggal Dunia
- 10 Makanan yang Meredakan Kecemasan dengan Cepat, Rasanya Enak!