Maskapai Lebanon Tetap Operasikan Pesawat di Tengah Bombardir Israel
Maskapai penerbangan nasional Lebanon, Middle East Airlines (MEA), menjadi ikon lokal karena menjadi satu-satunya maskapai komersial yang masih beroperasi di tengah situasi serangan udara Israel terhadap kelompok militan Hizbullah.
Diketahui, maskapai ini masih melayani penerbangan meski Israel mulai membombardir pinggiran selatan Beirut, di pesisir kota yang padat penduduk, lokasi banyaknya operasi Hizbullah.
Middle East berani tetap beroperasi karena situasinya berbeda dengan perang yang berlangsung selama sebulan antara Israel dan Hizbullah pada 2006, yang meluluhlantakkan satu-satunya bandara komersial di Lebanon.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maskapai nasional Lebanon tersebut melakukan penilaian risiko setiap hari, untuk menentukan apakah mereka aman untuk melakukan penerbangan.
"Selama Anda melihat kami beroperasi, itu berarti penilaian kami menyatakan bahwa kami dapat beroperasi," kata Aziz.
Ia menegaskan, "Kami tidak akan pernah membahayakan nyawa siapa pun."
Namun tetap saja, pemandangan pesawat jet lalu-lalang dan awan asap yang menghitamkan langit Beirut menjadi sesuatu yang mengkhawatirkan.
Beberapa gambar dramatis beredar di internet, memperlihatkan pesawat jet mendarat di kobaran api. Nyatanya, gambar tersebut adalah hasil rekayasa AI (kecerdasan buatan).
Aziz menjelaskan bahwa gumpalan asap yang muncul dalam cuplikan berita sering kali berada lebih jauh dari bandara, berbeda dari apa yang terlihat di layar.
Namun, beberapa serangan rupanya mendarat terlalu dekat. Pada Senin (21/10) malam lalu, satu serangan menghantam wilayah pesisir Ouzai, sekitar 200 meter (650 kaki) dari salah satu landasan pacu. Untungnya, tidak ada pesawat di wilayah tersebut pada saat itu.
Sejak konflik tersebut semakin memburuk dari waktu ke waktu, banyak kedutaan telah menyewa penerbangan komersial tambahan untuk mengevakuasi warga negara mereka.
Penerbangan lain telah membawa negara Lebanon ke tujuan terdekat, seperti Turki dan Siprus untuk menunggu sampai konflik berakhir.
Aziz menyebutkan bahwa jumlah penerbangan harian MEA berkisar antara 32 hingga 40 penerbangan, tidak jauh di bawah jumlah biasanya.
Perbedaannya ialah sekarang penerbangan biasanya berangkat dari Beirut dalam keadaan penuh oleh penumpang, dan kembali dalam keadaan dua pertiga atau tiga perempat kosong.
(aur/wiw)下一篇:Minum Air Hangat Bisa Hancurkan Lemak Perut, Memangnya Benar?
相关文章:
相关推荐:
- FOTO: Mengintip Dapur Konsumsi Atlet PON 2024 di Aceh
- Patuh Regulasi dan Beri Layanan Baik, Dupoin Raih Grade A+++ dari Bappebti
- Ji Chang Wook Wujudkan Mimpi ke Bali dan Jatuh Hati pada Labuan Bajo
- FOTO: Cara Ibu
- Songsong Visi Indonesia Emas 2045, Forum Merajut Masa Depan Indonesia Rajut Keberagaman
- 3 Jenis Minyak Pengganti Minyak Goreng, Dijamin Lebih Sehat
- FOTO: Mengintip Dapur Konsumsi Atlet PON 2024 di Aceh
- Klaim Jadi Nomor Satu, Anies: Wisatawan ke Jakarta Lebih Banyak dari Bali
- 3 Kepribadian yang Biasa Dimiliki Para Pemakan Cepat, Kamu Termasuk?
- PDIP Hormati KPK Tetapkan Hasto Jadi Tersangka: Siapkan Langkah Hukum!